CATATAN Liga Champions: Lawan, Tempat & Fase Yang Sama, Tapi Dengan Cerita Berbeda
Sumber : Goal.com
Semi-final Liga Champions antara Barcelona dan Chelsea dinihari tadi dituntaskan dengan elegan.
Masih ingatkah Anda dengan duel Chelsea
kontra Barcelona di semi-final Liga Champions tiga tahun lalu?
Sepertinya tidak ada yang tidak ingat karena memang duel tersebut
menyita banyak perhatian.
Bukan karena dahsyatnya laga di antara
kedua tim, tapi beragamnya kontroversi yang ada di lapangan. Mulai dari
tiga sampai empat pelanggaran handball di kotak 12 pas Barcelona yang
tak berujung pada penalti, gol Andres Iniesta hingga masa injury time
yang dirasa kurang bagi kubu Chelsea.
Setelah laga, wasit Tom Henning Ovrebo
menjadi bulan-bulanan pemain Chelsea dengan kata-kata penuh rasa kecewa
dan kekesalan. Saat itu, pokoknya slogan 'Respect' tidak terealisasi di
lapangan.
Itu tiga tahun lalu. Tapi dinihari tadi, saat
kedua tim kembali bertemu, di tempat dan fase yang sama, ternyata
ceritanya berbalik 180 derajat.
Pemain dari kedua tim benar-benar
menjunjung tinggi setiap keputusan wasit. Tidak ada yang namanya
kontroversi dan pemain juga pelatih tidak ada yang protes mengenai
apa-apa saja yang terjadi di lapangan.
Sejak awal laga,
tanda-tanda bahwa akan ada cerita yang berbeda dibanding tiga tahun lalu
memang sudah terasa. Kedua kubu bersalaman dengan hangat dan demikian
juga pelatih mereka, Pep Guardiola di kubu Barcelona dan Roberto Di
Matteo di pihak Chelsea.
Ketika laga dimulai, kedua tim
menunjukkan gaya masing-masing. Barcelona masih tetap bertahan dengan
gaya bermain mereka dengan mengandalkan penguasaan bola dan terus
menekan serta memaksimalkan umpan satu dua menembus pertahan Chelsea.
Sementara tim tuan rumah lebih memilih memainkan permainan bertahan
dengan mengandalkan serangan balik untuk mencuri keunggulan. Tak pelak,
dari catatan statistik, Barcelona terlihat sangat dominan dalam
penguasaan bola.
Dari situ saja, jika dibandingkan dengan tiga
tahun lalu, sudah terlihat perbedaannya. Saat masih ditangani Guus
Hiddink, Chelsea bermain lebih menekan dan bisa mengimbangi permainan
Barcelona. Hasilnya juga berbeda. Tiga tahun lalu, hasil imbang menjadi
hasil akhir, sementara dinihari tadi Chelsea bisa mencuri kemenangan.
Cerita lain yang berbeda adalah bagaimana
pemain menunjukkan sikapnya kepada wasit, pemain lawan dan suporter di
lapangan. Tidak ada aksi tipu-tipu, atau mungkin sesekali dilakukan
Didier Drogba, tapi tidak memengaruhi jalannya laga secara fair play.
Dan
hingga laga berakhir, sikap itu terus dipertahankan. Di Matteo dan
Guardiola juga terlihat melakukan percakapan kecil saat bersalaman di
akhir laga.
Mungkin isinya "Mari memainkan laga leg kedua dengan
semangat bertanding seperti ini, dengan intensitas dan bakat yang
dimiliki masing-masing pemain dan semoga tim terbaik menang, Ok?"
Laga
yang berkesudahan 1-0 untuk Chelsea, dengan Drogba menjadi penentu
kemenangan timnya, juga tak digugat pihak Barcelona. Chelsea menang
karena mereka memang pantas mendapatkannya, dengan gaya bermain yang
sesuai dengan mereka. Jadi sepertinya, laga leg kedua akan berjalan
semakin menarik karena slogan 'Respect' dan ketatnya persaingan
benar-benar terpenuhi, seperti dinihari tadi.
Sepakbola memang harus seperti ini...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar