Kamis, 19 April 2012

CATATAN Liga Champions: Lawan, Tempat & Fase Yang Sama, Tapi Dengan Cerita Berbeda

Sumber : Goal.com

Semi-final Liga Champions antara Barcelona dan Chelsea dinihari tadi dituntaskan dengan elegan.

Masih ingatkah Anda dengan duel Chelsea kontra Barcelona di semi-final Liga Champions tiga tahun lalu? Sepertinya tidak ada yang tidak ingat karena memang duel tersebut menyita banyak perhatian.

Bukan karena dahsyatnya laga di antara kedua tim, tapi beragamnya kontroversi yang ada di lapangan. Mulai dari tiga sampai empat pelanggaran handball di kotak 12 pas Barcelona yang tak berujung pada penalti, gol Andres Iniesta hingga masa injury time yang dirasa kurang bagi kubu Chelsea.

Setelah laga, wasit Tom Henning Ovrebo menjadi bulan-bulanan pemain Chelsea dengan kata-kata penuh rasa kecewa dan kekesalan. Saat itu, pokoknya slogan 'Respect' tidak terealisasi di lapangan.

Itu tiga tahun lalu. Tapi dinihari tadi, saat kedua tim kembali bertemu, di tempat dan fase yang sama, ternyata ceritanya berbalik 180 derajat.

Pemain dari kedua tim benar-benar menjunjung tinggi setiap keputusan wasit. Tidak ada yang namanya kontroversi dan pemain juga pelatih tidak ada yang protes mengenai apa-apa saja yang terjadi di lapangan.

Sejak awal laga, tanda-tanda bahwa akan ada cerita yang berbeda dibanding tiga tahun lalu memang sudah terasa. Kedua kubu bersalaman dengan hangat dan demikian juga pelatih mereka, Pep Guardiola di kubu Barcelona dan Roberto Di Matteo di pihak Chelsea.

Ketika laga dimulai, kedua tim menunjukkan gaya masing-masing. Barcelona masih tetap bertahan dengan gaya bermain mereka dengan mengandalkan penguasaan bola dan terus menekan serta memaksimalkan umpan satu dua menembus pertahan Chelsea. Sementara tim tuan rumah lebih memilih memainkan permainan bertahan dengan mengandalkan serangan balik untuk mencuri keunggulan. Tak pelak, dari catatan statistik, Barcelona terlihat sangat dominan dalam penguasaan bola.

Dari situ saja, jika dibandingkan dengan tiga tahun lalu, sudah terlihat perbedaannya. Saat masih ditangani Guus Hiddink, Chelsea bermain lebih menekan dan bisa mengimbangi permainan Barcelona. Hasilnya juga berbeda. Tiga tahun lalu, hasil imbang menjadi hasil akhir, sementara dinihari tadi Chelsea bisa mencuri kemenangan.

Cerita lain yang berbeda adalah bagaimana pemain menunjukkan sikapnya kepada wasit, pemain lawan dan suporter di lapangan. Tidak ada aksi tipu-tipu, atau mungkin sesekali dilakukan Didier Drogba, tapi tidak memengaruhi jalannya laga secara fair play.

Dan hingga laga berakhir, sikap itu terus dipertahankan. Di Matteo dan Guardiola juga terlihat melakukan percakapan kecil saat bersalaman di akhir laga.

Mungkin isinya "Mari memainkan laga leg kedua dengan semangat bertanding seperti ini, dengan intensitas dan bakat yang dimiliki masing-masing pemain dan semoga tim terbaik menang, Ok?"

Laga yang berkesudahan 1-0 untuk Chelsea, dengan Drogba menjadi penentu kemenangan timnya, juga tak digugat pihak Barcelona. Chelsea menang karena mereka memang pantas mendapatkannya, dengan gaya bermain yang sesuai dengan mereka. Jadi sepertinya, laga leg kedua akan berjalan semakin menarik karena slogan 'Respect' dan ketatnya persaingan benar-benar terpenuhi, seperti dinihari tadi.

Sepakbola memang harus seperti ini...!
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar